Skip to main content

Nagan Raya semakin Suram

Dear Warga Nagan,

Lama Ampon tidak posting dalam blog Nagan ini, Ampon mohon maaf bilamana Ampon tidak menyapa warga Nagan sekalian. Terlebih dahulu Ampon mengucapkan selamat datang tahun 2009, semoga ada perubahan terhada Nagan Raya yang kita cintai ini.

Kemarin, dua hari yang lalu Ampon sempat bertemu dengan salah seorang konseptor program Nagan Raya. Dia adalah seorang yang masih memiliki idelialisme sebagai seorang warga Nagan yang mencintai Nagan Raya dan tidak terkontaminasi dengan budaya di kepemerintahan Nagan Raya yang sarat dengan feodalisme ini.

Kita sebutkan saja dia Jaka. Jaka adalah seorang konseptor program yang mau mencurahkan pemikiran dia untuk kebangkitan Nagan Raya. Dia mau pulang ke Nagan Raya untuk membuat Nagan Raya lebih terbuka dan progressif dalam menyikapi perkembangan global. Dia merancang project dan program dan mau bertarung dengan kabupaten-kabupaten lainnya.

Dia memang tidak bekerja sendiri, namun secara team. Walaupun pimpinan tim kadang-kdang hanya terima beres. Namun hasilnya sungguh mencengangkan. Nagan Raya pada tahun anggaran 2008 menduduki peringkat 3 di Aceh dalam plot anggaran APBN dan APBA untuk proyek pembangunan. Lebih bagus dari Aceh Barat. Hampir mencapai Rp. 300 Milyar

Namun sungguh ironi pada tahun anggaran 2009 ini, Anggaran APBN dan APBA turun drastis dan bisa dikatakan malahan Nagan Raya bisa dipailitkan sebagai sebuah kabupaten. Karena ketidakmampuan dalam melobi anggaran tersebut. Nagan Raya hanya mendapat jatah lebih kurang Rp 70 milyar. Wah.... Kemana pegawai-pegawai perancang program, kemana tim lobby Nagan Raya. Yang katanya sungguh mumpuni.

Ada isu (ini masih bisa dipertentangkan) bahwa penyusunan program dan project di Nagan Raya gimana caranya agar lebih banyak untuk kepentingan penguasa. Sehingga begitu dimasukkan ke Bappeda NAD banyak yang kena coret dan juga asumsi serta logika hasil tidak sistematis dan tidak bisa dipertanggungjawabkan. Lemah dalam analisa hasil dan output.

Mendengar berita ini, sungguh menciderai amanah warga Nagan. Kita hanya mampu berdoa agar Allah menunjukkan jalan terbaik untuk warga Nagan.

Ayoo.... Bersihkan Nagan dari anasir-anasir feodalisme dan kepentingan pribadi. Ayoo bangkitlah Nagan...

Comments

Popular posts from this blog

PEUKAN SIMPANG PEUT, PERJALANAN ZAMAN, PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN

Warga Nagan, berikut Ampon posting lanjutan tulisan tentang Peukan Simpang Peut. Ini adalah sambungan dari tulisan " Peukan Simpang Peut Panas Tak Lekang Hujan Tak Lapuk ". Tulisan ini merupakan sumbangan dari teman Ampon, Miska. Banyak cerita menarik ditemukan pada rentang waktu konflik Aceh ini, bagaimana susahnya para pedagang menjual barangnya. Banyaknya warga yang tidak berani mendatangi peukan mingguan ini. Sehingga menyebabkan pedagang mengalami kemunduran dalam penjualan dagangannya. Bagaimana para ibu-ibu rumah tangga menjerit harga bahan pertanian melonjak dengan sangat tinggi. Ongkos angkutan barang dari medan sebagai pemasok sebagian besar barang di Aceh pun naik secara signifikan, akibat dari naiknya setoran pungli yang dilakukan di jalanan. Eksodusnya para warga transmigrasi menyebabkan peukan simpang peut mengalami perubahan yang sangat signifikan. Banyak harga pokok produk pertanian seperti palawija, tahu, tempe dan produk ternak seperti ayam, kambing dan la

Dimana Ada Anak-Anak Nagan?

Warga Nagan, Tahukah warga Nagan semua, ternyata Warga Nagan adalah jago kandang banget. Warga Nagan hanya berani dan mampunya di kandang saja. Giliran di percaturan propinsi, regional atau nasional. Ternyata Nagan tidak ada apa-apanya. Eit... Pecinta Nagan jangan marah dulu. Kenapa Ampon mengatakan begitu. Mari kita telaah lebih lanjut. Warga Nagan tahu ada berapa orang anak-anak Nagan yang menjadi pejabat di tingkat Propinsi. Hampir tidak ada kan? Kalau pun ada hanya hitungan jari. Lalu kita naik sedikit ke tingkat regional Sumatera, hampir nihil anak-anak Nagan yang tidak ada yang menduduki pejabat publik atau pejabat lembaga swasta lainnya. Nah, jangan lagi ditanya lagi ke tingkat Nasional. Siapa warga Nagan yang menduduki pejabat publik atau swasta yang punya pengaruh besar untuk perubahan. Ternyata nihil sama-sekali. Warga Nagan boleh menggugat apa yang Ampon sampaikan bila itu salah. Satu lagi, sekarang ada era keterbukaan, era dunia maya. Internet menjadi suatu kebutuhan. Cob

Pesta Democrazy Caleg Nagan Raya

Pemilu tinggal dua bulan lagi, para calon legislative baik tingkat Kabupaten, Propinsi dan Pusat serta para calon anggota DPD. Kalau dihitung hari, hari ini minggu tanggal 25 Januari 2009 tinggal 74 hari lagi untuk penyoblosan. Pemilu kali ini agak berbeda sedikit bila dibandingkan dengan pemilu-pemilu terdahulu. Dimana Pemilu kali ini, KPU mencoba mengajak masyarakat untuk lebih cerdas dalam memilih, yaitu tidak dengan mencoblos, tetapi dengan mencoteng pada pilihannya. Bagi orang kota dan yang terpelajar mungkin perubahan ini tidak begitu kentara, namun bagi pemilih di pedesaan, apalagi sudah agak berumur dan tidak bisa membaca. Ini merupakan hal yang berat. Asumsi orang akan banyak terjadi kerusakan surat suara. Pada posisi ini, dimanakah peran caleg? Ya Caleg di Nagan Raya kebanyakan adalah para kontraktor, mantan aktivis dan banyak juga yang tidak memiliki pekerjaan tetap. Dan banyak orang bilang ini menjadi ajang mencari pekerjaan baru yaitu lewat menjadi anggota DPRK. Peredaran