Skip to main content

Minyak Goreng Murah ... MinyaKita Diluncurkan

Salam warga Nagan, dari Jakarta kemarin tanggal 28 Januari 2009 diberitakan bahwa pemerintah meluncurkan produk minyak murah yang didukung dan di produksi oleh 24 produsen (pabrik) minyak goreng nasional. Berikut Ampon kutip dari (ANTARA News) :

"Minyak kemasan ini diharapkan bisa segera menjaga stabilitas harga minyak goreng di pasar dalam negeri, meningkatkan higienitas, dan mendorong pengembangan industri kemasan dalam negeri untuk melayani masyarakat luas, bukan saja konsumen di ritel moderen,"kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu saat peluncuran MINYAKITA di Kelurahan Duren Sawit , Jakarta Timur, Rabu.

Menurut Mendag, selama bulan Januari ini produksi MINYAKITA ditargetkan mencapai 250 ton dan seterusnya ditargetkan mencapai 4.500 ton per bulan.

"Setelah peluncuran di Jakarta, MINYAKITA akan mulai beredar lebih luas secara bertahap pada Februari 2009 ini,"ujarnya.

Mendag mengatakan MINYAKITA saat ini dijual dengan harga Rp6.000 per liter berbarengan dengan program tanggung jawab sosial perusahaan minyak goreng yang ditargetkan sebesar 1.000 ton sebulan untuk kemasan komersial.

Sementara harga di pasar tradisional ditargetkan Rp300-500 per liter di atas minyak goreng curah karena sudah dikemas. Meskipun demikian harga MINYAKITA dipastikan Rp2.000-Rp3.000 per liter di bawah minyak goreng kemasan premium.

"Selain menstabilkan harga minyak goreng kemasan premium yang dijual di pasaran, MINYAKITA diharapkan mampu menjangkau 18,2 juta rumah tangga berpenghasilan
rendah,"ujar Mari.

Lebih jauh Mendag mengharapkan stabilitas harga minyakgoreng akan turut mengendalikan harga delapan kebutuhan pokok lainnya.

Peluncuran dilakukan di 10 kelurahan di ibukota yaitu Kelurahan Kebon Bawang, Koja, Kedoya Utara, Kali Anyar, Pegangsaan, Kwitang, Duren sawit, Rawa Terate, Bukit Duri, dan Pela Mampang.

Pada peluncuran ini, setiap produsen minyak goreng menyediakan 5.000 liter untuk setiap lokasi dengan target dua liter untuk 2.500 rumah tangga.

MINYAKITA merupakan minyak goreng merek pemerintah yang dapat digunakan oleh produsen minyak goreng secara sukarela. Penggunaan merek tersebut diatur dengan Permendag No.02/M-DAG/PER/1/2009.

Pemerintah telah mengalokasikan Rp800 miliar untuk enanggung Pajak Pertambahan Nilai (PPNDTP) MINYAKITA dan minyak curah.

Horee...MinyakKita mulai diuncurkan.

Catatan Ampon: Ya... semoga ini bukan hanya kampanye politik SBY semata, dan bisa langgeng sepanjang zaman. Hidup Pemerintah....

Comments

Popular posts from this blog

PEUKAN SIMPANG PEUT, PERJALANAN ZAMAN, PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN

Warga Nagan, berikut Ampon posting lanjutan tulisan tentang Peukan Simpang Peut. Ini adalah sambungan dari tulisan " Peukan Simpang Peut Panas Tak Lekang Hujan Tak Lapuk ". Tulisan ini merupakan sumbangan dari teman Ampon, Miska. Banyak cerita menarik ditemukan pada rentang waktu konflik Aceh ini, bagaimana susahnya para pedagang menjual barangnya. Banyaknya warga yang tidak berani mendatangi peukan mingguan ini. Sehingga menyebabkan pedagang mengalami kemunduran dalam penjualan dagangannya. Bagaimana para ibu-ibu rumah tangga menjerit harga bahan pertanian melonjak dengan sangat tinggi. Ongkos angkutan barang dari medan sebagai pemasok sebagian besar barang di Aceh pun naik secara signifikan, akibat dari naiknya setoran pungli yang dilakukan di jalanan. Eksodusnya para warga transmigrasi menyebabkan peukan simpang peut mengalami perubahan yang sangat signifikan. Banyak harga pokok produk pertanian seperti palawija, tahu, tempe dan produk ternak seperti ayam, kambing dan la

Dimana Ada Anak-Anak Nagan?

Warga Nagan, Tahukah warga Nagan semua, ternyata Warga Nagan adalah jago kandang banget. Warga Nagan hanya berani dan mampunya di kandang saja. Giliran di percaturan propinsi, regional atau nasional. Ternyata Nagan tidak ada apa-apanya. Eit... Pecinta Nagan jangan marah dulu. Kenapa Ampon mengatakan begitu. Mari kita telaah lebih lanjut. Warga Nagan tahu ada berapa orang anak-anak Nagan yang menjadi pejabat di tingkat Propinsi. Hampir tidak ada kan? Kalau pun ada hanya hitungan jari. Lalu kita naik sedikit ke tingkat regional Sumatera, hampir nihil anak-anak Nagan yang tidak ada yang menduduki pejabat publik atau pejabat lembaga swasta lainnya. Nah, jangan lagi ditanya lagi ke tingkat Nasional. Siapa warga Nagan yang menduduki pejabat publik atau swasta yang punya pengaruh besar untuk perubahan. Ternyata nihil sama-sekali. Warga Nagan boleh menggugat apa yang Ampon sampaikan bila itu salah. Satu lagi, sekarang ada era keterbukaan, era dunia maya. Internet menjadi suatu kebutuhan. Cob

Pesta Democrazy Caleg Nagan Raya

Pemilu tinggal dua bulan lagi, para calon legislative baik tingkat Kabupaten, Propinsi dan Pusat serta para calon anggota DPD. Kalau dihitung hari, hari ini minggu tanggal 25 Januari 2009 tinggal 74 hari lagi untuk penyoblosan. Pemilu kali ini agak berbeda sedikit bila dibandingkan dengan pemilu-pemilu terdahulu. Dimana Pemilu kali ini, KPU mencoba mengajak masyarakat untuk lebih cerdas dalam memilih, yaitu tidak dengan mencoblos, tetapi dengan mencoteng pada pilihannya. Bagi orang kota dan yang terpelajar mungkin perubahan ini tidak begitu kentara, namun bagi pemilih di pedesaan, apalagi sudah agak berumur dan tidak bisa membaca. Ini merupakan hal yang berat. Asumsi orang akan banyak terjadi kerusakan surat suara. Pada posisi ini, dimanakah peran caleg? Ya Caleg di Nagan Raya kebanyakan adalah para kontraktor, mantan aktivis dan banyak juga yang tidak memiliki pekerjaan tetap. Dan banyak orang bilang ini menjadi ajang mencari pekerjaan baru yaitu lewat menjadi anggota DPRK. Peredaran