Skip to main content

Tambang Emas di Nagan Raya

Nagan Raya adalah sebuah kabupaten yang sangat kaya dengan sumber daya alam, disamping usaha perkebunan yang sudah duluan ada. Sepuluh tahun terakhir usaha tambang kembali menggeliat dengan sukses. Banyak peluang usaha tambang sudah dibuka di Nagan Raya. Pengelolaan tambang di Nagan Raya ada yang dikelola oleh perusahaan besar ada juga usaha yang dikelola oleh rakyat.

Usaha tambang yang membutuhkan sumber dana besar, seperti batu bara dikelola oleh perusahaan besar dari luar Aceh, dan usaha ini sudah berkembang. Walaupun saat ini usaha tambang batu bara ini dalam suasana yang kritis karena harga batu bara yang sangat rendah, namun usaha ini masih menjadi primadona bagi perusahaan luar Aceh.

Sementara usaha tambang skala kecil banyak yang dikelola oleh putera lokal Nagan Raya seperti usaha tambang emas. Usaha-usaha ini banyak dikelola oleh orang-orang lokal, mulai dari pemilik alat berat sampai pada buruhnya. Hampir semua adalah orang lokal Nagan Raya.

Krueng Cut Kecamatan Beutong merupakan kawasan yang sangat terkenal bagi penambang emas dari rakyat kebanyakan ini, usaha di wilayah ini sudah timbul tenggelam. Era 80-an Krueng Cut sudah pernah dieksplorasi oleh pengusaha dari luar Aceh. Namun entah kenapa pengusaha ini tidak berlanjut. Era sebelum konflik 90-an juga tambang emas dikawasan ini sangat ramai, seiring konflik Aceh mulai terjadi. Perlahan-lahan perusahaan tambang emas lewat koperasi ini, mati secara perlahan-lahan.

Akhir 2014 dan awal tahun 2015 Krueng Cut mulai menggeliat kembali, dengan kembalinya penambang-penambang rakyat yang menggunakan alat berat. Krueng Cut kawasan yang hampir mati selama konflik tiba-tiba ramai lagi. Banyak penambang berdatangan terutama penduduk sekitar. Alat-alat berat di kawasan ini hidup siang dan malam, demi bergram-gram emas.

Banyak yang kaya mendadak bila kawasan tambang yang dia kelola memperoleh hasil yang bagus, namun tidak sedikit yang tidak berhasil hanya impas-impas modal usaha.

Tiba-tiba datang khabar lewat media lokal bahwa penambangan liar di Kawasan Krueng Cut digerebek oleh polisi dengan melakukan penyitaan alat berat jenis Beko (eskavator). 7 buah beko disita pada tanggal 3 November 2015 lalu. kemudian ada khabar dikeluarkannya edaran dari Pemerintah Kabupaten Nagan Raya yang melarang penambangan di kawasan ini. Kawasan ini ditutup karena tidak ada perizinan. Apakah ini menjadi awal dari matinya kawasan ini kembali? 

Ternyata tidak, masih banyak warga yang sampai sekarang yang tetap menambang emas baik secara tradisional maupun modern lewat alat berat di kawasan ini. Semoga Pemda mau mencari solusi untuk penambang-penambang ini, apakah dengan melegalkan lalu melakukan kutipan pajak. ataukah cara elegan lainnya. Sehingga perekonomian Nagan Raya bisa bergairah kembali. Tentunya kutipan-kutipan ilegal dihindari oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, sehingga PAD daerah Nagan Raya bisa bertambah banyak.

Ayo Nagan Raya bangkitlah, gairahkan perekonomian rakyat.


Comments

Popular posts from this blog

PEUKAN SIMPANG PEUT, PERJALANAN ZAMAN, PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN

Warga Nagan, berikut Ampon posting lanjutan tulisan tentang Peukan Simpang Peut. Ini adalah sambungan dari tulisan " Peukan Simpang Peut Panas Tak Lekang Hujan Tak Lapuk ". Tulisan ini merupakan sumbangan dari teman Ampon, Miska. Banyak cerita menarik ditemukan pada rentang waktu konflik Aceh ini, bagaimana susahnya para pedagang menjual barangnya. Banyaknya warga yang tidak berani mendatangi peukan mingguan ini. Sehingga menyebabkan pedagang mengalami kemunduran dalam penjualan dagangannya. Bagaimana para ibu-ibu rumah tangga menjerit harga bahan pertanian melonjak dengan sangat tinggi. Ongkos angkutan barang dari medan sebagai pemasok sebagian besar barang di Aceh pun naik secara signifikan, akibat dari naiknya setoran pungli yang dilakukan di jalanan. Eksodusnya para warga transmigrasi menyebabkan peukan simpang peut mengalami perubahan yang sangat signifikan. Banyak harga pokok produk pertanian seperti palawija, tahu, tempe dan produk ternak seperti ayam, kambing dan la...

Tiada judul - sapaan saja

Salam warga Nagan, Apa kabar semua warga Nagan. sudah lama Ampon tidak menulis di blog kita ini. bukan Ampon malas menjumpai warga Nagan, tetapi Ampon terjelang dengan kebosanan yang mendera parah. sehingga setahun sudah Ampon tidak menyapa warga Nagan. Sungguh waktu yang lama. Apalagi Ampon melihat tiada isu yang berkembang dengan wah. sehingga Ampon tiada latah untuk mengomentarinya. Dan inilah alasan utama bagi Ampon tiada menjumpai semua warga Nagan lewat dunia maya. Warga Nagan, ampon juga bingung kenapa warga Nagan semakin berkurang kritisnya. Apakah tiada lagi orang yang berani untuk kritis terhadap kebijakan pemerintah di Nagan Raya. Ampon bertanya itu di dalam hati. Kemana hampir 100 ribu warga Nagan?? Apakah kebijakan terhadap publik memang bisa dinikmati oleh semua pihak. Ataukah tekanan terhadap publik untuk bersuara sangat besar. Ada memang selentingan kabar yang Ampon dengar bahwa pembungkaman terhadap kekritisan seorang aktivis di Nagan Raya agar jangan sering berkomenta...

Dimana Ada Anak-Anak Nagan?

Warga Nagan, Tahukah warga Nagan semua, ternyata Warga Nagan adalah jago kandang banget. Warga Nagan hanya berani dan mampunya di kandang saja. Giliran di percaturan propinsi, regional atau nasional. Ternyata Nagan tidak ada apa-apanya. Eit... Pecinta Nagan jangan marah dulu. Kenapa Ampon mengatakan begitu. Mari kita telaah lebih lanjut. Warga Nagan tahu ada berapa orang anak-anak Nagan yang menjadi pejabat di tingkat Propinsi. Hampir tidak ada kan? Kalau pun ada hanya hitungan jari. Lalu kita naik sedikit ke tingkat regional Sumatera, hampir nihil anak-anak Nagan yang tidak ada yang menduduki pejabat publik atau pejabat lembaga swasta lainnya. Nah, jangan lagi ditanya lagi ke tingkat Nasional. Siapa warga Nagan yang menduduki pejabat publik atau swasta yang punya pengaruh besar untuk perubahan. Ternyata nihil sama-sekali. Warga Nagan boleh menggugat apa yang Ampon sampaikan bila itu salah. Satu lagi, sekarang ada era keterbukaan, era dunia maya. Internet menjadi suatu kebutuhan. Cob...