Warga Nagan.
Berita besar terjadi di Nagan Raya beberapa hari yang lalu, tepatnya tanggal 25 Agustus 2008 Wakil Bupati Nagan Raya, Wakil Bupati Nagan Raya M. Kasem Ibrahim tiba-tiba merobek SK Mutasi pejabat esolon III dan guru di jajaran Pemkab Nagan Raya. Wabup merobek SK tersebut didepan undangan yang sudah hadir di Aula Setdakab, kemudian langsung keluar dari tempat tersebut dan tidak kembali lagi. Dia hanya mengatakan "buat apa hanya menjadi wakil bupati kalau hanya dijadikan boneka. Punya pangkat tapi tidak punya wewenang layaknya sebagai seorang wakil bupati. Mendingan tak usah jadi wabup"
Sungguh berita besar yang tiba-tiba saja menjadi gossip hangat di kedai-kedai kopi di Nagan Raya. Karena menjadi berita yang tiba-tiba saja. Memang sudah menjadi rahasia umum bahwa Bupati kurang melibatkan Wabup dalam mengambil keputusan untuk memutasi pegawai di lingkungan pemkab Nagan Raya. Bupati juga jarang melibatkan baperjakat. Dan menurut gossip yang layak dipercaya bahwa lingkaran dalam bupati sering menjadi pembisik yang harus didengar dan tidak boleh diabaikan oleh bupati. Tapi ini hanya kabar burung yang tidak jelas asul-usulnya. Namun orang-orang terlanjur mempercayainya.
Ini menjadi pertanyaan publik kenapa tiba-tiba Bupati dan Wabup lost communication sampai berakibat fatal keg gini. Apakah sudah pecah kongsi antara Bupati dan Wabup? ataukah ini merupakan ambang kehancuran pemerintahan Nagan Raya yang sudah terpecah-pecah akibat dari pilkada tahun 2006 lalu?
Ternyata seiring perjalanan waktu Wabup merilis kembali tanggal 8 september 2008 bahwa antara Bupati dan Wabup memang telah terjadi miskomunikasi. Ini diakibatkan oleh orang-orang lingkaran dalam bupati. Orang ketiga ini terlalu gemar membisikkan kepada Bupati T. Zulkarnaini untuk mengganti pejabat yang sesuai dengan selera mereka.
Wabup hanya mengharapkan bahwa semestinya Baperjakat dilibatkan secara penuh dalam penilaian mana yang layak dan tidak layak untuk menduduki sebuah jabatan. Dan baperjakat ini sudah diatur oleh perundang-undangan yang berlaku. Dan dia menganggap bahwa Bupati merupakan korban dari tindakan oknum tertentu yang selama ini gemar menjelekkan pejabat yang belum tentu itu juga benar.
Kita hanya mengharapkan agar ada keseimbangan peran antara Bupati dan Wabup dalam menjalankan peran dalam mengelola pemerintahan Nagan Raya yang kita cintai ini. Bupati juga bisa membenahi sistem yang dilakukan selama ini agar Nagan Raya tidak jatuh dalam kehancuran. Bupati juga kita harapkan agar bisa meminimalkan peran orang lingkar dalam yang selama ini terkesan mendikte beliau. Jangan sampai Bupati T. Zulkarnaini mengalami kesulitan mengelola pemerintahan akibat terus-menerus dirongrong oleh oknum-oknum seperti ini.
Ayoo... Benahi Nagan Raya..
Ayoo... Jangan dengarkan pembisik yang menyesatkan, Engkau adalah seorang Bupati, punya kekuasaan sendiri dan rakyat menunggu kebijakan anda yang populis.
Ayoo... Bangkitlah Nagan.
Comments