Media Serambi Indonesia hari ini, Rabu 18 Februari 2009 memuat iklan pelelangan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintahan Nagan Raya pada halaman 12.
Sungguh ironi, disaat krisis global yang terus mendera, kemiskinan secara sistematis terhampar di depan mata. Pemerintah Nagan Raya masih tetap melakukan pengadaan barang mewah. Pembelian Mobil Toyota Prado dengan pagu anggaran Rp. 823.000.000.- (delapan ratus dua puluh tiga juta rupiah) sungguh menistakan keinginan rakyat, agar pemerintah lebih memperhatikan perekonomian rakyat.
Sementara di sisi lain Aceh Barat pada harian yang sama menyebutkan bahwa akan memiliki pabrik minyak kelapa, suatu kebutuhan langsung yang dibutuhkan oleh rakyat ketika harga minyak goreng semakin tinggi. Tapi sekali lagi pemerintah Nagan Raya tidak bergeming dan lebih memiliki hati. Padahal dengan dibangun fasilitas serupa PAD (Pendapatan Asli Daerah) akan semakin meningkat.
Coba bayangkan, berapa orang yang bisa dibantu bila dibagi rata untuk pemberian modal usaha per orang Rp. 2,5 juta? Berapa keluarga yang meningkat pendapatannya? Berapa anak sekolah yang bisa melanjutkan pendidikannya. Dan berapa banyak uang bisa berputar di seluruh Nagan Raya dan hasil akhirnya meningkatkan hargat ekonomi daerah itu sendiri.
Dana itu katanya untuk mobil operasional, tapi berapa tahun sekali sih harus berganti mobil terus. Aburizal Bakri saja sebagai orang terkaya Indonesia jarang berganti mobil setahun sekali. Apakah pejabat-pejabat level kabupaten akan menjadi raja-raja kecil yang harus berbeda status dengan rakyatnya? Toyota Prado adalah mobil mewah, tidak sepantasnya mobil seharga itu menjadi mobil operasional seorang penjabat yang notabenenya pelayan masyarakat.
Ayoo.... Bangkit Nagan, benahi ketidakadilan ini...
Sungguh ironi, disaat krisis global yang terus mendera, kemiskinan secara sistematis terhampar di depan mata. Pemerintah Nagan Raya masih tetap melakukan pengadaan barang mewah. Pembelian Mobil Toyota Prado dengan pagu anggaran Rp. 823.000.000.- (delapan ratus dua puluh tiga juta rupiah) sungguh menistakan keinginan rakyat, agar pemerintah lebih memperhatikan perekonomian rakyat.
Sementara di sisi lain Aceh Barat pada harian yang sama menyebutkan bahwa akan memiliki pabrik minyak kelapa, suatu kebutuhan langsung yang dibutuhkan oleh rakyat ketika harga minyak goreng semakin tinggi. Tapi sekali lagi pemerintah Nagan Raya tidak bergeming dan lebih memiliki hati. Padahal dengan dibangun fasilitas serupa PAD (Pendapatan Asli Daerah) akan semakin meningkat.
Coba bayangkan, berapa orang yang bisa dibantu bila dibagi rata untuk pemberian modal usaha per orang Rp. 2,5 juta? Berapa keluarga yang meningkat pendapatannya? Berapa anak sekolah yang bisa melanjutkan pendidikannya. Dan berapa banyak uang bisa berputar di seluruh Nagan Raya dan hasil akhirnya meningkatkan hargat ekonomi daerah itu sendiri.
Dana itu katanya untuk mobil operasional, tapi berapa tahun sekali sih harus berganti mobil terus. Aburizal Bakri saja sebagai orang terkaya Indonesia jarang berganti mobil setahun sekali. Apakah pejabat-pejabat level kabupaten akan menjadi raja-raja kecil yang harus berbeda status dengan rakyatnya? Toyota Prado adalah mobil mewah, tidak sepantasnya mobil seharga itu menjadi mobil operasional seorang penjabat yang notabenenya pelayan masyarakat.
Ayoo.... Bangkit Nagan, benahi ketidakadilan ini...
Comments